Selamat Datang di Halaman Pribadi Elvisyunani.com

Halaman Ini Menampilkan Tulisan-tulisan, serita serta Koleksi Pribadi Silvester Yunani,S.Pd. Halaman ini bisa dikunjungi siapapun.

Minggu, 19 April 2015

Pesona Sawah Dibawa Kaki Kebe Gego




Seram, menakutkan dan menantang, itulah kurang lebih kesan awal seorang pengguna jalan saat melintas di kebe gego, salah satu hamparan tebing yang letaknya berada di Desa Ngkaer,Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai. Setiap hari, jalan yang dirintis oleh seorang misionaris bernama Pater Stanislaus Ograbek,SVD pada era 70 an itu adalah lintasan utama kendaraan angkutan dari wilayah barat Satarmese menuju Kota Ruteng. Tebing yang menakutkan bagi orang yang pertama kali melintas disana sudah menjadi hal biasa bagi warga Kecamatan yang berada di Selatan Kabupaten Manggarai tersebut.
Dibalik sangarnya tebing kebe gego, rasanya ketakutan akan berlalu sirna kala mata bertatapan pandang dengan padi menguning yang tepat berada di bawa kaki tebing tersebut. Betapa tidak, pesona sawah yang terbentang dari utara ke Selatan Desa Ngaker tersebut dipisahkan juga oleh aliran sungai “Wae “ Mese “ yang menambah kesan indah pada hamparan sawah tersebut. Para Petani yang memiliki Sawah disana hampir pasti tidak pernah kekurangan air untuk mengairi sawahnya karena kelimpahan air dari kali Wae mese yang terus mengalir tak kenal musim.
Bentuk Sawah yang terebentang disini mungkin tidak seperti umumnya yang ada di Manggarai, Kalau umumnya sawah di Manggarai dibagi seturut motif “ranggong” (jaring laba-laba), berbeda dengan tempat ini. Pembagian Sawah di daerah ini hanya dibagi dengan belahan kali wae mese yang mengalir ditengah-tengahnya. Pembagian sawah warga di Desa Ngkaer ini memang sangat susah untuk dibeuat dalam bentuk laba-laba, tapi jangan salah, “Lodok” dan Cicing” dari Hamparan sawah ini menggunakan gaya barat timur sebagai. Dibagian Barat sawah berbatasan dengan ladang milik warga sedangkan dibagian timurnya berbatasan dengan kali Wae Mese.
Sawah-sawah yang berada di Kaki Kebe Gego ini memiliki nama masing-masing sesuai dengan Lingko nya. Dibagian Barat sungai terdapat empat Lingko yang terdiri dari Timbu Rekok di bagian paling selatan, Lala, Borong dan Cimpar yang ada diutara. Sedangkan dibagian timur Wae mese ada sedikitnya dua lingko besar yaitu Lingko Tedang di Bagian utara dan Lingko Lala yang berada dibagian Selatan.
Bukan hanya berada dibagian Barat dan Timur sungai saja, Mata pelintas akan sangat terhipnotis dengan salah satu lingko yang tepat berada di tengah-tengah dua Aliran sungai. Adalah Lingko Todor namanya, Sawah di Lingko ini terbilang paling Indah diantara  yang lain yang berada dikaki kebe gego. Todor memiliki keindahan  tersendiri karena tepat berada ditengah-tengah dua aliran sungai besar yang mengelilinginya. Lingko yang penuh dengan batuan besar diantara petak-petak sawah ini memiliki ketertarikan tersendiri karena posisinya yang sangat unik dan bisa jadi hanya satu-satunya yang ada di Manggarai.
Ada cerita menarik juga tersaji dibalik keindahan sawah-sawah ini, pengakuan seorang warga Ngkaer, yang bernama Benos saat ditemui Ranaka.com diwilayah ini, sawah-sawah ini tak hanya menyajikan pemandangan alam yang luar biasa, dibalik keindahan sawah ini terdapat cerita yang menarik bagi warga disana. Benos kepada Ranaka.com menceritakan, pada malam hari, sawah-sawah ini seringkali jadi tempat bermain warga. “Apa yang warga buat ditengah sawah pada malam hari ditempat ini?” tanya saya dalam hati  penuh penasaran mendengarkan cerita Benos yang juga seorang guru Sekolah dasar itu. Aktivitas malam warga kontan membuat saya terkekeh karena ternyata sawah-sawah ini dijadikan warga pada malam hari untuk berburu belut.
“Setiap malam disini orang datang mencari belut atau bahasa orang sini menyebutnya “Tea Tuna Jawa” untuk dijadikan lauk, kadang pada malam hari sawah-sawah ini dipenuhi Lampu gas (petromax) para warga sebagai alat bantu penerangan, kadang kalau ada tikus,tikus juga kita sambar” ulas Benos menggambarkan situasi malam tersebut.

Menuju ke tempat ini tidak menguras waktu dan biaya besar,dari Ruteng anda cukup menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk sampai disana, rasa lelah anda dari Ruteng menuju kesana akan secepatnya sirna karena indahnya pemandagan yang disajikan. Selain itu, tempat-tempat indah sepanjang jalan menuju pantai selatan ini juga punya banyak pemandangan alam yang tidak bisa anda temukan di tempat lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar